MilenialNusantara.id – Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Fraksi PDI Perjuangan, Jumadi menggelar acara penutupan turnamen bola kaki yang dilakukan dalam rangka gawai cup di Dusun Sei Panjang RT Kedungun, Kabupaten Sanggau. Sabtu malam, (20/5/2023)
Selain Jumadi, hadir dalam acara tersebut yakni, Caleg Provinsi 2024 Dapil Sanggau Sekadau dari PDI Perjuangan, Akp Purnawirawan Polisi Bernadus Seda, Pemerintah Desa Riyai, tokoh agama, Ketua adat, RT setempat serta Tokoh masyarakat
.
Acara berlangsung meriah, Jumadi memberikan trofi juara 1, 2 dan 3 kepada tim pemenang serta uang pembinaan kepada tim juara.
Dalam sambutannya, Jumadi menegaskan bahwa para pemuda sama sekali tidak mengubah masa depan bangsa. Sehingga perlu dibekali dengan karakter pejuang dan disiplin layaknya para pemain bola saat berlatih dan bertanding.
“Anak-anak muda adalah ujung tombak perjalanan bangsa ke depan, maka jiwa dan semangat perjuangan harus terus pembebasan agar ke depan menjadi calon pemimpin, baik di Sanggau maupun di Kalbar khusunya.” Ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Selain itu, Jumadi berharap agar generasi muda tidak hanya menjadi penonton. Tapi harus mengambil bagian dalam setiap kegiatan sosial masyarakat.
“Untuk menjadi pemuda pelopor dan pejuang, kepekaan terhadap situasi sosial masyarakat perlu dibangun. Agar kita tahu bagaimana membangun masyarakat dari lingkungan kecil seperti di Dusun dan tingkat RT.” Katanya.
Di lain hal, Jumadi berpesan kepada masyarakat menciptakan iklim demokrasi yang sejuk pada kontestasi Pemilu 2024.
Menurutnya, setiap kali pesta demokrasi selalu menimbulkan gesekan di masyarakat yang menjagokan calonnya. Hal ini, kata Jumadi, harus diminimalisir jika setiap pribadi menghargai dan menghormati hak politik seseorang.
“Say berharap kita dapat meminimalisir gesekan di pemilu mendatang dengan kampanye damai. Tidak menshare berita hoax apalagi hal-hal yang berkaitan dengan SARA.” Lanjutnya.
Sementara terkait gawai Dayak tahun ini (2023) Jumadi menegaskan bahwa momentum Gawai adalah pesta kebudayaan, maka harus dirayakan dengan menciptakan kesadaran akan nilai-nilai adat dan budaya sebagai warisan leluhur.
“Kita jadikan gawai sebagai momentum untuk memperkuat gotong royong, meneguhkan persaudaraan sesama suku bangsa, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya adat dan budaya yang kita miliki.” Tutupnya.