Milenialnusantara.id – Bacapres Perindo, Ganjar Pranowo ternyata banyak memiliki keistimewaan. Salah satunya, memiliki kedekatan dengan tokoh dan masyarakat lintas agama. Hal ini juga diakui oleh Perseketuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia (PGPI).
Ketua PGIP Jateng, Pendeta Henoch Edi Haryanto dalam acara Rapat Kerja Terbatas (Rakertas) di Gereja Alfa Omega, Jalan Gajahmada, Semarang, Rabu (30/8/2023) mengatakan, selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sangat aktif dan dekat dengan PGPI.
Lebih lanjut Henoch menuturkan, selama ini ada kedekatan yang terjalin antara PGPI dengan Ganjar. “Saya merasa Pak Ganjar sangat dekat dengan PGPI. Kami punya kesan sangat istimewa dengan beliau,” ucapnya.
Salah satu momen yang berkesan bagi PGPI, kata Henoch adalah Ganjar tak pernah absen menyapa umat kristiani ketika merayakan Natal.
“Kami sangat apresiasi kepemimpinan beliau, dan beliau punya hati. Tidak membeda-bedakan. Beliau sangat aktif dan memberikan dukungan serta waktu,” ujarnya.
Henoch juga mengapresiasi semangat Ganjar yang selalu menyempatkan diri hadir di beberapa kegiatan wawasan kebangsaan. Henoch bersama anggota PGPI mendoakan Ganjar menjadi presiden. “Jadi kami sangat respek, kami berdoa supaya beliau bisa jadi presiden,” tandasnya.
Hal yang sama juga disampaikan ketika Ganjar datang di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jateng-DIY. Pendeta Rahmat Paska Rajagukguk selaku perwakilan GPIB dari Persekutuan Gereja-gereja Kristen Kota Semarang (PGKS), melihat sosok Ganjar banyak memberi perkembangan bagi Jateng.
“Selama kepemimpinan beliau 10 tahun di Jawa Tengah, kehidupan keberagaman beragama di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang.
Kerukunan, toleransi dalam keberagaman dapat dipelihara bahkan ditingkatkan,” ujarnya. Ia berharap, Ganjar dapat terus berkiprah dalam kepemimpinan untuk bangsa dan negara. “Kiranya Tuhan memberikan kesehatan dan terus memberikan kesuksesan,” kata Rahmat.
Sementara itu Ganjar menyampaikan, pertemuan ini selain menyambung silaturahmi juga untuk berpamitan. Menurutnya, umat kristiani punya andil dalam kerukunan yang tercipta di Jawa Tengah.
“Saya orang yang beruntung karena dukungan dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama se-Jawa Tengah sangat baik,” ujarnya.
Ganjar berharap silaturahmi ini bisa terus terjaga. Sebab jika berkaitan dengan merawat persatuan, lanjut Ganjar, para tokoh agama ini punya peran penting untuk menjaganya.
“Kalau kita tidak sebangsa, tidak senegara, tidak seagama, kan kita sama-sama manusia sehingga se-kemanusiaan. Maka ada kemanusiaan yang adil dan beradab. Inilah yang mesti kita rawat karena peran mereka sangat penting,” tandasnya.(*)