Milenialnusantara.id – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto mengklaim partainya menjunjung tinggi etika politik dan tidak pernah meninggalkan mitra jika sudah bekerja sama dan tidak pernah berkhianat kepada koalisi.
“Kami ini (PDIP) taat asas, kami partai yang ketika berkontestasi, kami memegang etika politik; ketika kami bekerja sama kami tidak pernah meninggalkan, kami tidak pernah mengkhianati. Itu yang dilakukan PDIP,” kata Hasto saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 September 2023.
Hasto mengatakan itu merespons pertanyaan wartawan tentang keluarnya Partai Demokrat dari poros koalisi pendukung bakal calon presiden Anies Baswedan setelah Anies, didukung Partai Nasdem, memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden.

Menanggapi rencana Komisi Pemilihan Umum untuk memajukan jadwal pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Hasto menegaskan partainya siap.
“Pada dasarnya PDI Perjuangan mengikuti seluruh tahapan yang ditetapkan oleh KPU. Kalau KPU menetapakan pendaftaran, misalnya, tanggal 10, ya, kami akan mengikuti pendaftaran dari tanggal 10 sampai tanggal 16 tersebut,” ujarnya.
Masa pendaftaran pasangan capres-cawapres, berdasarkan draf Peraturan KPU, dimajukan menjadi 10 Oktober hingga 16 Oktober 2023. Sebelumnya, masa pendaftaran pencalonan ditetapkan dimulai pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Hasto Kristiyanto, bersama bersama sejumlah aktivis organ sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), menempelkan stiker bergambar wajah bakal calon presiden Ganjar Pranowo ke rumah-rumah warga di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu.
“Saya sengaja datang ke tempat ini karena sama apa yang disampaikan oleh Wanto (Ketua Umum Repdem), bahwa inilah napas perjuangan kita berada di tengah-tengah rakyat dan bukan berada di tempat-tempat mewah. Tetapi justru dengan menyatu, menangis dan tertawa bersama rakyat, itulah kesejatian dari politik PDIP ditunjukkan,” ujarnya.
Sangat penting bagi PDIP, katanya, untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga masyarakt Indonesia dengan jiwa dan raga yang sehat akan memberikan semangat daya juang yang tinggi untuk menciptakan pemikiran politik yang sehat.
“Kita dalam proses Pileg dan Pilpres secara langsung memerlukan stamina yang tinggi. Memerlukan daya juang yang tinggi, dan dengan senam Sicita kita tidak hanya menggelorakan semangat men sana in corpore sano, tetapi kita juga melatih jiwa raga kita agar kita mampu menciptakan watak politik yang sehat bagi rakyat,” katanya.(*)