Milenialnusantara – Direktur Eksekutif Kedai Kopi Hendri Satrio menakar sosok-sosok potensial yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Hendri berkaca dari tradisi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Megawati dalam 10 tahun belakangan selalu memilih wakil presiden yang kalau petugas partainya jadi presiden, wakilnya tidak akan jadi kompetitor dia di periode kedua,” kata Hendri dalam diskusi di Aone Hotel Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Oktober 2023.
Hendri mengatakan hal itu dibuktikan dengan dipilihnya Jusuf Kalla saat periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian, Megawati memilih Ma’ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di periode kedua.
“Perlu juga kita memunculkan nama Ma’ruf Amin lagi sebagai cawapres Ganjar. Secara usia masih boleh dan baru sekali (periode), jadi kita sebut kuda hitam tidak apa-apa lah,” ujar dia.
Menurut Hendri, pemilihan Ma’ruf tepat untuk menyaingi basis suara Nahdlatul Ulama (NU) yang lekat dengan sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Cak Imin merupakan cawapres dari Anies Baswedan.
“Kuda hitam kedua sebut saja Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Basuki Hadimuljono. Ini berkali-kali tampil, menarik perhatian, dan lucu,” papar dia.
Namun, tidak menutup kemungkinan soal sosok lain yang dipilih. Mulai dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno, hingga eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
“Dan nama yang selama ini digadang-gadang sebagai wakil Prabowo (Subianto) mungkin juga wakil Ganjar dari hasil Mahkamah Konstitusi, Gibran Rakabuming Raka,” ucap dia.(*)